Hi Fashion People!
Karya fashion Indonesia semakin diakui di industri fashion dunia. Tujuh desainer dalam negeri akan ikut serta dalam panggung fashion terbesar di dunia, New York Fashion Week (NYFW). NYFW The Shows merupakan bagian rangkaian resmi dari NYFW yang akan berlangsung pada 8-13 September 2023 di New York, Amerika Serikat.
"Bahkan saat lagi fitting, itu mereka akan cek satu-satu koleksinya. Karena enggak jarang juga desainer Indonesia ternyata enggak boleh menampilkan koleksi yang sudah disiapkan dan harus pakai koleksi lain," katanya saat ditemui disalah satu cafe di Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).
IKAT Indonesia by Didiet Maulana
Perdana tampil di NYFW The Shows, IKAT Indonesia by Didiet Maulana akan menampilkan koleksi bertema Wiron yang diambil dari kata 'wiru' dalam bahasa Jawa berarti lipatan-lipatan kecil memanjang bersusun pada kain. Koleksi ini menampilkan keberagaman siluet busana tradisional Indonesia yang diaplikasikan dalam detail pleats atau lipatan pada kain.
Koleksi ini terinspirasi dari teknik wiron serta desain dengan siluet yang anggun dan modern, seperti long vest, wrap dress, wrap skirt, long coat, lightweight trench coat, dan dilengkapi koleksi baju renang dengan motif tenun Ikat Indonesia.
Maharani adalah koleksi yang terdiri dari 12 rancangan gemerlap serba keemasan yang terinspirasi dari masa keemasan kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh sang Maharani, Tribhuawana Tunggadewi, ratu yang berhasil menaklukkan Nusantara. Inspirasi tersebut ditransformasi menjadi gaun-gaun malam high fashion yang berkarakter glamor, red carpet look, dan seksi.
Elemen pakaian ratu Majapahit seperti kemben dan stagen yang fit di badan diterjemahkan menjadi bustier maillot, atau terusan korset (bathing suit), yang saat ini semakin populer dan dikenakan oleh banyak diva musik hingga selebriti. Bustier maillot dipadankan dengan pilihan gaun panjang atau cape dress transparan, celana palazzo dan blus berlengan puffy, serta ruffle skirt.
Desainer Ghea Panggabean akan menampilkan koleksi bertema Mamuli Sumba sebagai sebuah penghormatan terhadap kekuatan dan ketahanan wanita-wanita Sumba, yang menenun cerita dan warisan mereka ke dalam setiap kain penuh dengan hati.
Desainer yang dikenal komitmennya selama empat dekade dalam menerjemahkan budaya dan warisan Indonesia menjadi fashion kontemporer ini akan menghadirkan koleksi apik yang menyatukan warna-warna cerah, pola-pola yang unik dari kain tenun Sumba.
Di panggung NYFW musim ini, desainer Merdi Sihombing akan menampilkan karya terbaru yang mencerminkan komitmennya terhadap praktik fashion berkelanjutan dan kecintaannya pada budaya Indonesia. Melalui koleksi sarat budaya Batak yakni ulos, Merdi memberikan pilihan etis dan ramah lingkungan melalui karya fashion kontemporer yang memadukan pola ulos tradisional dengan inspirasi street style modern. Koleksi ini menawarkan desain yang segar, cerah, dan ringan, dengan nuansa Tribal yang kuat.
Jenama fashion AYUMI akan menghadirkan keindahan songket Pandai Sikek hasil kerajinan UMKM Sumatera Barat di panggung NYFW. Desainer jenama ini, Marina Christyanti Ayumi, mengeksplorasi songket dan sentuhan mutiara Lombok menjadi sepuluh set busana yang konstruktif dan bersiluet modern dengan palet warna pop seperti fuchsia, lime green, dan ungu. Unsur tradisional dari kain songket bersalin rupa menjadi rangkaian busana dengan desain masa kini berciri pop yang diberi tajuk "A Pop of Culture".
Desainer muda berbakat asal Surabaya, Kimberly Tandra, berkesempatan untuk ketiga kalinya menampilkan koleksi womenswear di NYFW. Melalui jenama SUEDESON by Kimberly Tandra, desainer termuda pada sesi show ini akan menampilkan koleksi busana couture dan ready-to wear berjudul "Plethora" untuk menunjukkan keberagaman bunga tropis Indonesia ke kancah internasional.
Bunga tropis tersebut meliputi bunga sepatu dan bunga anggrek bulan yang beragam warna cerah sebagai identitas dari jenama ini. Untuk merealisasikan motif bunga anggrek dan kembang sepatu pada koleksi busana ini, Kimberly bekerjasama dengan pengrajin tekstil di Indonesia dalam mengaplikasikan teknik bordir, payet, dan teknik batik cap.
Lavani by Amero x Livette
Terakhir, jenama perhiasan emas asal Indonesia, Amero Jewellery, akan kembali ke panggung NYFW. Kali ini, mereka berkolaborasi dengan Livette by Liliana Tanoesoedibjo. Sebanyak 10 busana yang akan dipamerkan, bertema Futuristic Modern Chic dari Livette akan dipadukan dengan koleksi terbaru dari Amero Jewellery yaitu Lavani Borobudur Series – Rhombus Kawung, yang terinspirasi keindahan arsitektur dan makna filosofis dari stupa dan motif kawung atau belah ketupat (rhombus) pada relief Candi Borobudur.
Comments
Post a Comment