Skip to main content

Inilah 7 Desainer Indonesia NOW Siap Tampil di New York Fashion Week Musim Panas 2023/2024

Hi Fashion People!

Karya fashion Indonesia semakin diakui di industri fashion dunia. Tujuh desainer dalam negeri akan ikut serta dalam panggung fashion terbesar di dunia, New York Fashion Week (NYFW). NYFW The Shows merupakan bagian rangkaian resmi dari NYFW yang akan berlangsung pada 8-13 September 2023 di New York, Amerika Serikat.



Para desainer ini akan menampilkan koleksi ready to wear yang terinspirasi dari kekayaan wastra dan kriya Indonesia dalam segmen NYFW The Shows-Spring Summer 2023/2024 yang akan digelar di Spring Studios, New York, Amerika Serikat.
 
Ketujuh desainer yang akan berpartisipasi yakni Didiet Maulana dengan jenama IKAT Indonesia, Ivan Gunawan, Ghea Panggabean, Ayumi, Kimberly Tandra X Mandy's Shoes, Merdi Sihombing, serta Lavani by Amero x Livette.Keikutsertaan mereka di NYFW dinaungi oleh Indonesia NOW, komunitas yang dibuat untuk menjadi wadah bagi desainer Indonesia untuk pentas di fashion show di dunia.


Andia Kusumawardhani selaku Representatif Indonesia NOW menjelaskan ketujuh desainer yang berpartisipasi dalam NYFW dikurasi dan dipilih langsung oleh Indonesia NOW. Desainer yang terpilih dinilai memiliki profile dan portofolio yang kuat, sementara sebagian lagi merupakan desainer muda berbakat. Setelah itu, seluruh desainer tersebut juga masih harus menjalani proses kurasi dari tim creative director NYFW baik secara profile maupun kualitas koleksi yang akan ditampilkan dalam acara runway.

"Bahkan saat lagi fitting, itu mereka akan cek satu-satu koleksinya. Karena enggak jarang juga desainer Indonesia ternyata enggak boleh menampilkan koleksi yang sudah disiapkan dan harus pakai koleksi lain," katanya saat ditemui disalah satu cafe di Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).

Di samping itu, tujuh desainer dan jenama lokal yang dipilih untuk mengikuti NYFW musim ini ditentukan berdasarkan kemampuan mereka untuk membuat koleksi serta ketersediaan waktu dan biaya. Hal ini dikarenakan proses keikutsertaan mereka di ajang mode bergengsi itu memakan waktu yang cukup lama.
 

Andia juga menambahkan keikutsertaan desainer dan jenama lokal di ajang mode dunia diharapkan bisa berlangsung secara berkelanjutan, sehingga mereka memang mendapatkan eksposur dan dikenal oleh para penikmat fashion global. Nantinya, selain menampilkan koleksi di acara runway NYFW, beberapa desainer juga akan mengikuti trade show untuk menggaet pembeli khususnya di Amerika.
 
"Trade show untuk brand yang memang produksi fashion lumayan banyak. Karena mereka akan pamerkan produk di booth dan akan bertemu buyer dari seluruh department store di Amerika," tambahnya. 

IKAT Indonesia by Didiet Maulana

Perdana tampil di NYFW The Shows, IKAT Indonesia by Didiet Maulana akan menampilkan koleksi bertema Wiron yang diambil dari kata wiru dalam bahasa Jawa berarti lipatan-lipatan kecil memanjang bersusun pada kain. Koleksi ini menampilkan keberagaman siluet busana tradisional Indonesia yang diaplikasikan dalam detail pleats atau lipatan pada kain.
 
Koleksi ini terinspirasi dari teknik wiron serta desain dengan siluet yang anggun dan modern, seperti long vest, wrap dress, wrap skirt, long coat, lightweight trench coat, dan dilengkapi koleksi baju renang dengan motif tenun Ikat Indonesia. 
 



Keseluruhan Wiron mewakili kedinamisan gerak anak muda dan siluet baru sebagai simbolisasi wanita Indonesia yang optimis dan energik. Terinspirasi dari warna-warna tropis pemandangan alam Indonesia, koleksi ini menampilkan permainan warna seperti nutshell, fondant pink, dan cyber lime yang bernuansa vibran, energik, dan harmonis, namun tetap membumi.
 
Maharani by Ivan Gunawan

Maharani adalah koleksi yang terdiri dari 12 rancangan gemerlap serba keemasan yang terinspirasi dari masa keemasan kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh sang Maharani, Tribhuawana Tunggadewi, ratu yang berhasil menaklukkan Nusantara. Inspirasi tersebut ditransformasi menjadi gaun-gaun malam high fashion yang berkarakter glamor, red carpet look, dan seksi. 
 
Elemen pakaian ratu Majapahit seperti kemben dan stagen yang fit di badan diterjemahkan menjadi bustier maillot, atau terusan korset (bathing suit), yang saat ini semakin populer dan dikenakan oleh banyak diva musik hingga selebriti. Bustier maillot dipadankan dengan pilihan gaun panjang atau cape dress transparan, celana palazzo dan blus berlengan puffy, serta ruffle skirt.
 


Desain koleksi ini diciptakan timeless dan kaya akan detail yang dekoratif, seperti ornamentasi kristal, embroidery, hingga fringe. Setelah 20 tahun berkarya, ini pertama kalinya Ivan Gunawan menciptakan motif bahan lace sendiri yang digunakan dalam koleksi ini, yaitu motif Kipas Renjana dan Pakis Suvarna.
 
Ghea Panggabean

Desainer Ghea Panggabean akan menampilkan koleksi bertema Mamuli Sumba sebagai sebuah penghormatan terhadap kekuatan dan ketahanan wanita-wanita Sumba, yang menenun cerita dan warisan mereka ke dalam setiap kain penuh dengan hati.
 
Desainer yang dikenal komitmennya selama empat dekade dalam menerjemahkan budaya dan warisan Indonesia menjadi fashion kontemporer ini akan menghadirkan koleksi apik yang menyatukan warna-warna cerah, pola-pola yang unik dari kain tenun Sumba.
 



Koleksi ini akan terdiri dari jaket aplikasi tenun Sumba Pahikung dan Hinggi, selendang Ikat Sumba sebagai aksen yang anggun, stelan busana dengan tehnik print di atas bahan-bahan yang ringan untuk dipadankan dengan tenun tangan, bordir yang rumit, dan aksesoris asli Sumba, seperti Mamuli. 
 
Merdi Sihombing

Di panggung NYFW musim ini, desainer Merdi Sihombing akan menampilkan karya terbaru yang mencerminkan komitmennya terhadap praktik fashion berkelanjutan dan kecintaannya pada budaya Indonesia. Melalui koleksi sarat budaya Batak yakni ulos, Merdi memberikan pilihan etis dan ramah lingkungan melalui karya fashion kontemporer yang memadukan pola ulos tradisional dengan inspirasi street style modern. Koleksi ini menawarkan desain yang segar, cerah, dan ringan, dengan nuansa Tribal yang kuat. 


 
Wastra yang menjadi sorotan koleksi ini merupakan pengembangan kain tenun ulos dengan motif-motif ikat dari beberapa jenis ulos yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), menggunakan serat alami Indonesia, proses pewarnaan alami, dan semangat kolaborasi berbagai komunitas.
 
Untuk memperkuat nuansa modern street style, koleksi ulos ini juga dipadukan kemeja berwarna putih yang ditenun dari benang hasil daur ulang sampah plastik. Aksesori pun dibuat dari daur ulang kaca, kabel listrik, peniti, dan limbah kerang. Koleksi sepatu dari Linda Chandra akan melengkapi koleksi ini.
 
Ayumi

Jenama fashion AYUMI akan menghadirkan keindahan songket Pandai Sikek hasil kerajinan UMKM Sumatera Barat di panggung NYFW. Desainer jenama ini, Marina Christyanti Ayumi, mengeksplorasi songket dan sentuhan mutiara Lombok menjadi sepuluh set busana yang konstruktif dan bersiluet modern dengan palet warna pop seperti fuchsia, lime green, dan ungu. Unsur tradisional dari kain songket bersalin rupa menjadi rangkaian busana dengan desain masa kini berciri pop yang diberi tajuk A Pop of Culture.



Kimberly Tandra

Desainer muda berbakat asal Surabaya, Kimberly Tandra, berkesempatan untuk ketiga kalinya menampilkan koleksi womenswear di NYFW. Melalui jenama SUEDESON by Kimberly Tandra, desainer termuda pada sesi show ini akan menampilkan koleksi busana couture dan ready-to wear berjudul Plethora untuk menunjukkan keberagaman bunga tropis Indonesia ke kancah internasional.
 
Bunga tropis tersebut meliputi bunga sepatu dan bunga anggrek bulan yang beragam warna cerah sebagai identitas dari jenama ini. Untuk merealisasikan motif bunga anggrek dan kembang sepatu pada koleksi busana ini, Kimberly bekerjasama dengan pengrajin tekstil di Indonesia dalam mengaplikasikan teknik bordir, payet, dan teknik batik cap. 
 



Pada kesempatan ini, sang desainer juga berkolaborasi dengan jenama Mandy’s Shoes yang akan mengeluarkan koleksi sepatu bertema The Dream Collection yang memadukan keanggunan, kenyamanan, dan gaya yang tak lekang oleh waktu melalui berbagai style sepatu, seperti boots, heels, dan wedges
 
Baca Juga : 

Lavani by Amero x Livette

Terakhir, jenama perhiasan emas asal Indonesia, Amero Jewellery, akan kembali ke panggung NYFW. Kali ini, mereka berkolaborasi dengan Livette by Liliana Tanoesoedibjo. Sebanyak 10 busana yang akan dipamerkan, bertema Futuristic Modern Chic dari Livette akan dipadukan dengan koleksi terbaru dari Amero Jewellery yaitu Lavani Borobudur Series – Rhombus Kawung, yang terinspirasi keindahan arsitektur dan makna filosofis dari stupa dan motif kawung atau belah ketupat (rhombus) pada relief Candi Borobudur. 
 



Kisah historis dari Candi Borobudur tentang kehidupan, kedamaian, dan cinta kasih dihadirkan dalam aneka bentuk perhiasan seperti cincin, anting, gelang, kalung, serta liontin. Koleksi perhiasan tersebut dipadukan dengan pesona busana dari kain tradisional Indonesia yang berdesain futuristik dan modern. Diharapkan koleksi dengan sentuhan kekayaan seni dan budaya Indonesia ini menjadi daya pikat bagi pecinta fashion dunia.


(Yopi Saputra/Images : Indonesia Now NYFW 2024)


Comments

Popular Posts

Pilihan Hadiah Lebaran Unik dari The Palace dan Lakuemas

Hi Fashion People ! Brand perhiasan The Palace kembali berkolaborasi dengan Lakuemas untuk menghadirkan pengalaman berbagi yang unik di momen Ramadan dan Idul Fitri. Mungkin biasanya lebaran identik dengan berbagai tunjangan hari raya (THR) berupa uang, The Palace dan Lakuemas mengajak para pecinta perhiasan dan pelanggan setianya untuk berbagi THR berupa emas.  Brand Manager The Palace Jeweler Winny Melita menjelaskan, momentum Ramadan dan Idul Fitri sangat lekat kaitannya dengan berbagi. Hal ini seperti sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia.   " Memang sudah budayanya orang Indonesia di bulan Ramadan itu memberikan sesuatu ke keluarga, teman terdekat.  Memberinya tidak selalu uang, tetapi juga bisa perhiasan, " kata Winny dalam sesi Media Gathering The Palace dan Lakumas di Senayan Park, Jakarta Pusat.  Menurut dia, perhiasan menjadi hadiah yang penuh kenangan dan punya nilai emosional yang bisa diwariskan kepada anak cucu.  Dalam waktu bersamaan, Brand M...

Gemerlap dan Keanggunan Bertemu dalam Glitz Gala Karya Ivan Gunawan

Hi  Fashion People ! Di tengah atmosfer gemerlap panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Desainer Ivan Gunawan menutup hari dengan pertunjukkan yang memukau bertajuk Glitz Gala. Sebuah persembahan mode yang merayakan kemewahan dan ekspresi diri dalam balutan keanggunan, dan pesona malam yang berkilau.  Panggung runaway dipenuhi aura glamor dengan gaun-gaun panjang menjuntai dengan detail payet, kristal, dan rupa-rupa corak bunga yang menggoda, dan sentuhan satin yang memantulkan cahaya disetiap langkah para model.  Kombinasi warna-warna cerah yang memikat seperti emas, perak, merah marun, dan hitam berpadu menghadirkan suasana megah layaknya pesta malam di istana modern.  Melirik pada hiasan telinga berwujud artistik berwarna emas dan perak dan kalung emas dengan batu zamrud menambah semarak ornamen dalam sebuah tampilan yang dramatis.  Koleksi ini seolah-olah menegaskan kembalinya jati diri seorang Ivan Gunawan sebagai desainer yang tak sekadar menci...

Indonesia Pop Art

Hi Fashion People ! Pop art yang berasal dari kata populer art merupakan aliran seni yang memanfaatkan simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain. Pop art merupakan sebuah gerakan seni yang awal mulanya muncul di Inggris pada tahun 1950-an di awal-awal zaman post modern art , zaman di mana semua orang sudah mulai bosan dengan gaya modern.  Kemunculan Pop art di tengah masyarakat memberikan angin segar, karena Pop art berhasil mendobrak batas-batas artian seni yang agung. Pada waktu itu, seni hanyalah sesuatu yang hanya dinikmati oleh kalangan kelas atas, sehingga adanya gerakan Pop art , seni bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas.  Di Indonesia, Pop art muncul dan berkembang sejak tahun 1970. Pada Agustus 1975 mulai muncul Gerakan Seni Rupa Baru (GSBR). Gerakan ini muncul atas dasar keinginan untuk kebebasan berekspresi dan tanpa ikatan ...