Skip to main content

Sukses di Milan Fashion Week 2020, Label Busana Maquinn Kembali Debut Lewat Fashion Film 'Realm of Silence'

Hi Fashion People!

Setelah sukses mencuri banyak perhatian di panggung Milan Fashion Week tahun lalu, label busana Maquinn besutan dari dua desainer muda Indonesia, Janice Setiawan dan Benita Setiawan resmi merilis Fashion Film perdananya pada Juni 2021.
 

Mahakarya ini sekaligus menjadi penanda Maquinn sebagai Indonesian haute couture fashion brand pertama yang memproduksi Fashion Film di Milan, Italia. 

Berlatar di Palazzo Emilio Turati, Fashion Film berjudul 'Realm of Silence' ini dapat kamu tonton lewat akun instagram resmi Maquinn (@maquinnofficial). Saat memutuskan untuk bergelut dengan busana pernikahan, Maquinn membuktikan diri, bahwa mereka sedang tidak main-main.
 

Tidak hanya memperkenalkan busana mewah nan anggun, dalam koleksi Haute Couture Spring Summer 2021, Fashion Film 'Realm of Silence' juga menjadi debut dari busana pengantin perdana dua desainer muda ini. 

Sebanyak lima busana yang sarat estetika Baroque bergaya Eropa dihadirkan dalam Fashion Film ini dan menjadi bukti nyata bahwa situasi sulit seperti sekarang bukan menjadi alasan untuk tidak tetap berkarya.
 

Sebaliknya, hambatan bagi industri fashion akibat pagebluk Covid-19, dimaknai Maquinn sebagai tantangan untuk mengasah kreativitas dan melebarkan sayap mereka ke busana pengantin. Keren!

Karya ini juga menjadikan Maquinn sebagai label busana asal Indonesia pertama yang memproduksi Fashion Film di Milan, Italia.

Fashion Film besutan maquinn ini dibuat dengan konsep yang klasik dan elegan. Itulah mengapa Palazzo Emilio Turati, istana bergaya Neo Renaissance yang dibangun pada 1880 ini dipilih sebagai lokasi pembuatan Fashion Film.


"Palazzo Emilio Turati amat sangat serasi dengan gaun-gaun koleksi terbaru maquinn dan keduanya melebur dengan sangat baik dalam film ini, " kata Janice.

Melihat lebih dekat dengan koleksi mewah rancangan Maquinn busana pengantin putih besar nan megah yang dikenakan ratu tentulah mencuri banyak pasang mata melihatnya. Ya, ini semua terbayarkan lewat jerih payah kedua desainer dan tim yang terlibat, mengingat dibutuhkan waktu yang singkat dan teknik pembuatan yang tak biasa untuk menciptakan karya yang epik ini. 


"Dibutuhkan 1800 jam untuk mengerjakan satu gaun ini. Dalam pembuatannya, kami mengkombinasikan beragam teknik, termasuk embrodery dan beading. Selain itu, untuk mempertegas keindahan gaun, kami juga menyematkan ribuan laser ribuan laser hydrangea applique," papar Janice

Konsisten dengan komitmen haute couture yang sedari awal mengalir dari setiap busananya.  Pada Fashion Film ini yang menjadi gong koleksi terbaru Maquinn, yaitu busana pengantin yang dikenakan oleh ratu.


Tak hanya busana pengantin yang ditampilkan, melainkan juga ada busana yang dikenakan oleh wanita yang sedang memandangi dirinya di cermin. Terdapat sentuhan bahan kulit pada ornamen di salah satu sisi usana tersebut. 

Pola yang telah dibuat pada media kulit kemudian dipotong menggunakan teknik laser cut dan selanjutnya dikombinasikan dengan teknik embroidery


"Teknik ini menghadirkan gaun yang memiliki efek artisana artisanal serupa dengan pahatan, " tambah Benita

Secara keseluruhan, keunggulan dari busana mewah Maquinn ini terletak pada savoire  faire yang digunakan untuk menciptakan pola serta gambar pada gaun-gaun tersebut. 

"Ini adalah teknik yang cukup menantang, "ungkap Janice.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma pun menyambut dan turut mendukung Maquinn Fashion Film 2021

Baca Juga :
Duta besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani berharap maquinn terus berkreasi dan berinovasi serta menjadi motor penggerak lebih banyak desainer Indonesia untuk berprestasi di tingkat internasional. Amiin.   

(Yopi Saputra/Images : Doc. Maquinn)

Comments

Popular Posts

Pilihan Hadiah Lebaran Unik dari The Palace dan Lakuemas

Hi Fashion People ! Brand perhiasan The Palace kembali berkolaborasi dengan Lakuemas untuk menghadirkan pengalaman berbagi yang unik di momen Ramadan dan Idul Fitri. Mungkin biasanya lebaran identik dengan berbagai tunjangan hari raya (THR) berupa uang, The Palace dan Lakuemas mengajak para pecinta perhiasan dan pelanggan setianya untuk berbagi THR berupa emas.  Brand Manager The Palace Jeweler Winny Melita menjelaskan, momentum Ramadan dan Idul Fitri sangat lekat kaitannya dengan berbagi. Hal ini seperti sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia.   " Memang sudah budayanya orang Indonesia di bulan Ramadan itu memberikan sesuatu ke keluarga, teman terdekat.  Memberinya tidak selalu uang, tetapi juga bisa perhiasan, " kata Winny dalam sesi Media Gathering The Palace dan Lakumas di Senayan Park, Jakarta Pusat.  Menurut dia, perhiasan menjadi hadiah yang penuh kenangan dan punya nilai emosional yang bisa diwariskan kepada anak cucu.  Dalam waktu bersamaan, Brand M...

Gemerlap dan Keanggunan Bertemu dalam Glitz Gala Karya Ivan Gunawan

Hi  Fashion People ! Di tengah atmosfer gemerlap panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Desainer Ivan Gunawan menutup hari dengan pertunjukkan yang memukau bertajuk Glitz Gala. Sebuah persembahan mode yang merayakan kemewahan dan ekspresi diri dalam balutan keanggunan, dan pesona malam yang berkilau.  Panggung runaway dipenuhi aura glamor dengan gaun-gaun panjang menjuntai dengan detail payet, kristal, dan rupa-rupa corak bunga yang menggoda, dan sentuhan satin yang memantulkan cahaya disetiap langkah para model.  Kombinasi warna-warna cerah yang memikat seperti emas, perak, merah marun, dan hitam berpadu menghadirkan suasana megah layaknya pesta malam di istana modern.  Melirik pada hiasan telinga berwujud artistik berwarna emas dan perak dan kalung emas dengan batu zamrud menambah semarak ornamen dalam sebuah tampilan yang dramatis.  Koleksi ini seolah-olah menegaskan kembalinya jati diri seorang Ivan Gunawan sebagai desainer yang tak sekadar menci...

Indonesia Pop Art

Hi Fashion People ! Pop art yang berasal dari kata populer art merupakan aliran seni yang memanfaatkan simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain. Pop art merupakan sebuah gerakan seni yang awal mulanya muncul di Inggris pada tahun 1950-an di awal-awal zaman post modern art , zaman di mana semua orang sudah mulai bosan dengan gaya modern.  Kemunculan Pop art di tengah masyarakat memberikan angin segar, karena Pop art berhasil mendobrak batas-batas artian seni yang agung. Pada waktu itu, seni hanyalah sesuatu yang hanya dinikmati oleh kalangan kelas atas, sehingga adanya gerakan Pop art , seni bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas.  Di Indonesia, Pop art muncul dan berkembang sejak tahun 1970. Pada Agustus 1975 mulai muncul Gerakan Seni Rupa Baru (GSBR). Gerakan ini muncul atas dasar keinginan untuk kebebasan berekspresi dan tanpa ikatan ...