Skip to main content

Indonesia Pop Art

Hi Fashion People!

Pop art yang berasal dari kata populer art merupakan aliran seni yang memanfaatkan simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain. Pop art merupakan sebuah gerakan seni yang awal mulanya muncul di Inggris pada tahun 1950-an di awal-awal zaman post modern art, zaman di mana semua orang sudah mulai bosan dengan gaya modern. 


Kemunculan Pop art di tengah masyarakat memberikan angin segar, karena Pop art berhasil mendobrak batas-batas artian seni yang agung. Pada waktu itu, seni hanyalah sesuatu yang hanya dinikmati oleh kalangan kelas atas, sehingga adanya gerakan Pop art, seni bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas. 

Di Indonesia, Pop art muncul dan berkembang sejak tahun 1970. Pada Agustus 1975 mulai muncul Gerakan Seni Rupa Baru (GSBR). Gerakan ini muncul atas dasar keinginan untuk kebebasan berekspresi dan tanpa ikatan baku dalam seni rupa. 

Berkembangnya zaman, Pop art menawarkan kebebasan dan konsep kebaruan dalam perpaduan gaya dan seni rupa. Inilah yang menjadi inspirasi Hannie Hananto, modest fashion designer  ingin membawa pesan baik dari Pop art di Indonesia, tepatnya di era 80-an yang masih mengusung konsep gaya Pop art di masa Inggris. 

Dalam penyelenggaraan MUFFEST tahun ini Hannie Hananto berkolaborasi dengan Yopi Saputra. fashion stylist muda yang mengawali karier fashion-nya di media sebagai fashion writer. Koleksi kolaborasi ini Hannie Hananto menampilkan ragam koleksi seperti dress panjang bermotif, tinik, celana panjang, outer dengan sentuhan wastra, dan rok ikonik yang bisa dipadupadankan dengan  topi fedora untuk meng-highligh Pop art di era 80-an namun dalam versi modest.

Tidak hanya itu, ragam koleksi yang didominasi dengan warna-warna cerah seperti merah, biru, hitam, kuning. Setiap koleksi memiliki motif detail bentuk geomteri seperti garis dan polkadot. Tak hanya itu sentuhan bold dan print serta paduan playful tetap dipertahankan oleh Hannie Hananto sebagai DNA-nya.

(Yopi Saputra/Images : MUFFEST 2025)

Comments

Popular Posts

Pilihan Hadiah Lebaran Unik dari The Palace dan Lakuemas

Hi Fashion People ! Brand perhiasan The Palace kembali berkolaborasi dengan Lakuemas untuk menghadirkan pengalaman berbagi yang unik di momen Ramadan dan Idul Fitri. Mungkin biasanya lebaran identik dengan berbagai tunjangan hari raya (THR) berupa uang, The Palace dan Lakuemas mengajak para pecinta perhiasan dan pelanggan setianya untuk berbagi THR berupa emas.  Brand Manager The Palace Jeweler Winny Melita menjelaskan, momentum Ramadan dan Idul Fitri sangat lekat kaitannya dengan berbagi. Hal ini seperti sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia.   " Memang sudah budayanya orang Indonesia di bulan Ramadan itu memberikan sesuatu ke keluarga, teman terdekat.  Memberinya tidak selalu uang, tetapi juga bisa perhiasan, " kata Winny dalam sesi Media Gathering The Palace dan Lakumas di Senayan Park, Jakarta Pusat.  Menurut dia, perhiasan menjadi hadiah yang penuh kenangan dan punya nilai emosional yang bisa diwariskan kepada anak cucu.  Dalam waktu bersamaan, Brand M...

Gemerlap dan Keanggunan Bertemu dalam Glitz Gala Karya Ivan Gunawan

Hi  Fashion People ! Di tengah atmosfer gemerlap panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Desainer Ivan Gunawan menutup hari dengan pertunjukkan yang memukau bertajuk Glitz Gala. Sebuah persembahan mode yang merayakan kemewahan dan ekspresi diri dalam balutan keanggunan, dan pesona malam yang berkilau.  Panggung runaway dipenuhi aura glamor dengan gaun-gaun panjang menjuntai dengan detail payet, kristal, dan rupa-rupa corak bunga yang menggoda, dan sentuhan satin yang memantulkan cahaya disetiap langkah para model.  Kombinasi warna-warna cerah yang memikat seperti emas, perak, merah marun, dan hitam berpadu menghadirkan suasana megah layaknya pesta malam di istana modern.  Melirik pada hiasan telinga berwujud artistik berwarna emas dan perak dan kalung emas dengan batu zamrud menambah semarak ornamen dalam sebuah tampilan yang dramatis.  Koleksi ini seolah-olah menegaskan kembalinya jati diri seorang Ivan Gunawan sebagai desainer yang tak sekadar menci...