Kemunculan Pop
art di tengah masyarakat memberikan angin segar, karena Pop art berhasil mendobrak batas-batas
artian seni yang agung. Pada waktu itu, seni hanyalah sesuatu yang hanya
dinikmati oleh kalangan kelas atas, sehingga adanya gerakan Pop art, seni bisa dinikmati oleh semua
kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas.
Di Indonesia, Pop
art muncul dan berkembang sejak tahun 1970. Pada Agustus 1975 mulai muncul
Gerakan Seni Rupa Baru (GSBR). Gerakan ini muncul atas dasar keinginan untuk
kebebasan berekspresi dan tanpa ikatan baku dalam seni rupa.
Berkembangnya zaman, Pop art menawarkan kebebasan dan konsep kebaruan dalam perpaduan
gaya dan seni rupa. Inilah yang menjadi inspirasi Hannie Hananto, modest fashion designer ingin membawa pesan baik dari Pop art di Indonesia, tepatnya di era
80-an yang masih mengusung konsep gaya Pop
art di masa Inggris.
Dalam penyelenggaraan MUFFEST tahun ini Hannie
Hananto berkolaborasi dengan Yopi Saputra. fashion
stylist muda yang mengawali karier fashion-nya
di media sebagai fashion writer.
Koleksi kolaborasi ini Hannie Hananto menampilkan ragam koleksi seperti dress panjang bermotif, tinik, celana
panjang, outer dengan sentuhan
wastra, dan rok ikonik yang bisa dipadupadankan dengan topi fedora untuk meng-highligh Pop art di era 80-an namun dalam versi modest.
Tidak hanya itu, ragam koleksi yang didominasi
dengan warna-warna cerah seperti merah, biru, hitam, kuning. Setiap koleksi
memiliki motif detail bentuk geomteri seperti garis dan polkadot. Tak hanya itu
sentuhan bold dan print serta paduan playful tetap dipertahankan oleh Hannie Hananto sebagai DNA-nya.
Comments
Post a Comment