Skip to main content

Pilihan Hadiah Lebaran Unik dari The Palace dan Lakuemas

Hi Fashion People!

Brand perhiasan The Palace kembali berkolaborasi dengan Lakuemas untuk menghadirkan pengalaman berbagi yang unik di momen Ramadan dan Idul Fitri. Mungkin biasanya lebaran identik dengan berbagai tunjangan hari raya (THR) berupa uang, The Palace dan Lakuemas mengajak para pecinta perhiasan dan pelanggan setianya untuk berbagi THR berupa emas. 


Brand Manager The Palace Jeweler Winny Melita menjelaskan, momentum Ramadan dan Idul Fitri sangat lekat kaitannya dengan berbagi. Hal ini seperti sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia.
 
"Memang sudah budayanya orang Indonesia di bulan Ramadan itu memberikan sesuatu ke keluarga, teman terdekat. 
Memberinya tidak selalu uang, tetapi juga bisa perhiasan," kata Winny dalam sesi Media Gathering The Palace dan Lakumas di Senayan Park, Jakarta Pusat. 

Menurut dia, perhiasan menjadi hadiah yang penuh kenangan dan punya nilai emosional yang bisa diwariskan kepada anak cucu. 


Dalam waktu bersamaan, Brand Manager Lakuemas Ester Napitupulu menyatakan, emas jadi hadiah yang punya nilai jual yang tinggi dan menjadi investasi jangka panjang sehingga sangat cocok untuk diberikan kepada orang-orang terdekat. 

"Bulan Ramadan jadi salah satu waktu yang tepat untuk berbagi. Menurut saya, hadiah yang tak lekang oleh waktu dan justru bisa memberikan nilai yang tinggi, yaitu emas," ujar dia. 



Sekadar informasi tambahan, kolaborasi ini bertajuk 'Kejutan Dapat Emas' atau 'Ketupat Emas' yang berlangsung dari 1 Maret hingga 10 April 2025. Dalam kolaborasi ini, The Palace dan Lakuemas memberikan hadiah berupa voucer Lakuemas sebesar Rp200.000 hingga Rp2.500.000, khusus untuk para pecinta dan pelanggan setia yang membeli perhiasan pada tiering tertentu. 


Terakhir, Ester menjelaskan, voucer tersebut dapat diuangkan melalui aplikasi Lakuemas ataupun disimpan untuk menjadi investasi emas digital dalam aplikasi tersebut. 

"Voucer emas ini berbentuk uang asli dan dapat ditebus di aplikasi Lakuemas. Pelanggan bisa menjual, membeli, bahkan menabung emas secara digital tanpa perlu datang dan bertansaksi ke toko," ujar dia. 

Nah, yuk mumpung masih pertengahan Ramadan dan ada waktu buat persiapan Idul Fitri nanti. Jadikan momen lebaran kamu lebih berkesan bersama The Palace dan Lakuemas! 

(Yopi Saputra/Image : The Palace/Lakuemas)

Comments

Popular Posts

Gemerlap dan Keanggunan Bertemu dalam Glitz Gala Karya Ivan Gunawan

Hi  Fashion People ! Di tengah atmosfer gemerlap panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Desainer Ivan Gunawan menutup hari dengan pertunjukkan yang memukau bertajuk Glitz Gala. Sebuah persembahan mode yang merayakan kemewahan dan ekspresi diri dalam balutan keanggunan, dan pesona malam yang berkilau.  Panggung runaway dipenuhi aura glamor dengan gaun-gaun panjang menjuntai dengan detail payet, kristal, dan rupa-rupa corak bunga yang menggoda, dan sentuhan satin yang memantulkan cahaya disetiap langkah para model.  Kombinasi warna-warna cerah yang memikat seperti emas, perak, merah marun, dan hitam berpadu menghadirkan suasana megah layaknya pesta malam di istana modern.  Melirik pada hiasan telinga berwujud artistik berwarna emas dan perak dan kalung emas dengan batu zamrud menambah semarak ornamen dalam sebuah tampilan yang dramatis.  Koleksi ini seolah-olah menegaskan kembalinya jati diri seorang Ivan Gunawan sebagai desainer yang tak sekadar menci...

Indonesia Pop Art

Hi Fashion People ! Pop art yang berasal dari kata populer art merupakan aliran seni yang memanfaatkan simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain. Pop art merupakan sebuah gerakan seni yang awal mulanya muncul di Inggris pada tahun 1950-an di awal-awal zaman post modern art , zaman di mana semua orang sudah mulai bosan dengan gaya modern.  Kemunculan Pop art di tengah masyarakat memberikan angin segar, karena Pop art berhasil mendobrak batas-batas artian seni yang agung. Pada waktu itu, seni hanyalah sesuatu yang hanya dinikmati oleh kalangan kelas atas, sehingga adanya gerakan Pop art , seni bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas.  Di Indonesia, Pop art muncul dan berkembang sejak tahun 1970. Pada Agustus 1975 mulai muncul Gerakan Seni Rupa Baru (GSBR). Gerakan ini muncul atas dasar keinginan untuk kebebasan berekspresi dan tanpa ikatan ...