Skip to main content

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Gandeng Komunitas Pers dan Blogger untuk Kampanyekan Berita Ramah Anak

Hi Fashion People,

Belakangan ini marak sekali pemberitaan mengenai anak dibawah umur di tanah air yang seringkali menjadi korban dan obyek eksploitasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Mereka secara terang-terangan mengungkap identitas anak dibawah umur mulai dari wajah, inisial, nama, alamat, nama orang tua kandung, dan sekolah secara sengaja maupun tidak sengaja, sehingga anak tidak terlindungi hak privasinya secara baik. 

Tidak hanya itu saja, bahasa pemberitaan terkait anak  terkadang menggunakan bahasa yang kasar bahkan vulgar. Media penyiaran pun juga kerap menampilkan sosok anak yang disamarkan wajahnya dengan menggunakan topeng atau diburamkan wajahnya namun masih bisa dikenali ciri-cirinya.  

Kita tahu bahwa anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki harkat dan martabat sebagaimana manusia seutuhnya, karena itu ia berhak mendapatkan perlindungan. Selain itu anak merupakan generasi penerus bangsa yang wajib dilindungi dari berbagai pemberitaan negatif baik di media online maupun media cetak, agar ia dapat tumbuh dengan wajar, hidup dalam lingkungan yang kondusif, dan dapat berkembang dengan normal secara jasmani maupun rohani. 

Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyebutkan bahwa perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.


Melihat kondisi tersebut maka pada tanggal 24-25 November 2020 kemarin, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyelenggarakan "Bimtek Pemantauan Pemberitaan Ramah Anak Bagi SDM Media Elektronik dan Sosial" yang diselenggarakan di The Hotel 101 Suryakencana Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh teman-teman dari Radio Komunitas Jawa Barat, dan para penggiat media sosial serta blogger

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong komunitas pers, para penggiat media sosial dan blogger untuk menghasilkan berita atau konten yang bernuansa positif, berempati dan bertujuan melindungi hak privasi, harkat dan martabat si anak. 


Selain itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) juga mengajak semua masyarakat Indonesia untuk ikut berperan aktif dalam menyuarakan #BeritaRamahAnak pada setiap berita atau konten yang beredar di media online maupun media cetak. 

Baca juga : 

Terakhir, dengan adanya layanan dari Dewan Pers (dewanpers.or.id) kini semua orang dapat berpartisipasi dan melaporkan jika ada media cetak atau media online yang secara terang-terangan memuat identitas anak. Karena anak-anak sejatinya perlu kita lindungi dan mereka layak didengar pendapatnya dan dihormati ranah privasinya. 

(Yopi Saputra/ Images : Doc. Pinterest)



Comments

  1. Yuk mulai laporkan berita2 yang memang tidak ramah anak. Pantau berita nya mulai dari kita yah Mas Yop ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas adhe . Ini harus jadi PR kita bersama juga ya dalam memberitakan atau membuat konten mengenai anak.

      Delete
  2. Ya allah bener nih,tapi kadang orangbdewasa suka gak sadar yah main posting2 gitu,ternyata sudah ada pasal yang mengatur tentang ini ya. Makasih kak infonya,bakalan l3bih hati2 lagi nih posting2 yang berhubungan sama anaak ponakanku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak. Jangan sampai ya kita mem-posting foto-foto anak-anak siapa pun ya kasihan mereka punya masa depan.

      Delete
  3. Wahh ini bermanfaat banget. Setuju sih, jangan sampai pemberitaan anak nanti nya berdampak buruk ke tumbuh kembangnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kita nggak berbuat seperti ya kak. Kita harus mulai melindungi hak-hak anak ya.

      Delete
  4. Dan kadang ironinya pelakunya adalah ibunya sendiri yah yang nggak sengaja mempublikasi data privasi anak. Semoga sih banyak yang lebih aware lagi bahwa anak-anak juga butuh privasi. 😰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedih ya mas Dede. Ini harus jadi tanggung jawab kita semua yes.

      Delete
  5. Penting banget emang nih k untuk gencar dikampanyekan dimana-mana, karena anak-anak emang sasaran banget untuk dijadikan obyek eksploitasi dan kekerasan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kak. Mohon disebarluaskan berita ini ya kak.

      Delete
  6. Kadang kalau anakku cerita soal curhatan temennya ke dia aku suka elus dada sendiri. Ada org tua yg suka melakukan KDRT verbal dgn suka under estimate apapun yg dilakukan anaknya.

    Aku cuma bisa bilang, gimanapun anak tetep yg membentuk mereka akan jadi apa ya org tuanya. Semoga ga ada lagi deh perlakuan ga nyaman buat anak even itu dilakukan oleh circle terdekatnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sedih banget ya kak. Aku sendiri saja nggak kuat jika mengalami keluarga yang KDRT. Hal-hal yang kayak gini butuh masukan dan perlindungan para psikolog/psikiater ya kak.

      Delete
  7. Sedih banget ya, terkadang memang pemberitaan tentang anak kurang memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak. Terlalu detail hingga mengabaikan bahwa anak terekspose berlebihan
    Semoga makin ke sini, kesadaran akan pentingnya melindungi anak dari kekerasan verbal dan non verbal semakin meningkat ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak. Ini harus tetap beritakan terus-terusan yes. Mengingat manusia itu sering lupa terus. Semoga kira sudah tidak mengunggah foto-foto anak ya kak. Apalagi anak yang mengalami kekerasan.

      Delete
  8. saya baru tahu ka Yopi ternyata ada UU yang melindungi khusus tentang privasi anak ya, jadi lebih hati-hati sekarang kalau upload-upload foto anak-anak atau keponakan gitu. terima kasih sharingnya Ka Yop ini bener2 useful banget buat aku yang masih awam dengan UU perlindungan anak-anak

    ReplyDelete
  9. Betapa berharganya seorang anak sampai dilindungi dan ada undang-undangnya ya...yuk jaga anak kita dari kekerasan apapun...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya karena dalam Undang-Undang bahwa anak adalah aset negara yang wajib dilindungi.

      Delete
  10. terima kasih ka infonya, iya ya kadang suka nggak sadar, mulai sekarang dan seterusnya wajib banget nih untuk lebih memperhatikan hal ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kak demia. Semoga berita ini sampai ke semua orang ya kak

      Delete
  11. Sedih pastinya mendengar atau mendapat berita ttng masih adanya korban anak2, padahal anak2 adalah harapan masa depan. Semoga kita semua bisa lebih hati2 lagi buat memposting foto atau kegiatan anak2 di media sosial.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kak amin. Kita saling support ya kak dan mulai peduli dengan postingan kita minimal yes.

      Delete
  12. Nah ini, penting bagi siapapun untuk tahu dan memahami tentang perlindungan anak.

    ReplyDelete
  13. Iya, berita yang tidak ramah anak ini jadi PR bagi kita sebagai orang dewasa, untuk lebih aware dan peduli lagi pada segala pemberitaan yang bisa merugikan anak-anak. Makanya, kita harus berani untuk melaporkan jika menemukan berita yang tidak ramah anak, karena dampaknya bisa bahaya untuk masa depan mereka nantinya.

    ReplyDelete
  14. Kadang sedih, privasi anak sebagai korban sering terekspos seperti nama bahkan foto. Semoga dengan masyarakat dan media makin aware akan kesehatan mental anak dan UU perlindungan anak

    ReplyDelete
  15. Anak itu sebenarnya sama kayak kita orang dewasa, punya hak juga untuk dijaga nama baiknya. Sayang seringkali hak2 itu dilanggar. Ah masih anak2 aja kok, gitu sering terdengar. Padahal saat mereka gede dan menemukan cerita dirinya di internet, gimana coba

    ReplyDelete
  16. Iya nih banyak berita yang kurang bagus ya untuk anak-anak dan uni bener-bener jadi PR juga buat aku sih bagaimana terus mendampingi mereka terutama kalau lagi megang gadget.

    ReplyDelete
  17. Ini jadi pengingat kita juga nih sebagai konten kreator bahwa dalam penyampaian yang memang dikhususkan untuk anak, sebisa mungkin yang ramah anak baik penayangan maupun bahasanya

    ReplyDelete
  18. Penting banget memang yaa selalu memantau dan juga menegur media yang bandel, aku paling kesel tuh jurnalis yang gak mengindahkan kode etik kaya gitu, apalagi mengekspos anak-anak hanya demi rating

    ReplyDelete
  19. Penting banget menjaga identitas anak. Tapi sering banget saya melihat identitas anak dipajang dibanner sekolah dengan muatan prestasinya. Kalau kayak gitu gimana Mas? Dicantumin lengkap pula! Nama dan kelasnya

    ReplyDelete
  20. Kita sebagai orang yanga ktif di media sosial juga penting mengetahui tentang ini...Banyak hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebelum mengunggah konten tentang anak ya...

    ReplyDelete
  21. Iya sih, selama ini masih banyak yang asal tayang tentang kasus anak-anak yang bermasalah di ranah hukum dengan mencantumkan identitasnya. Duuuh... semoga yang ga bener gini lama-lama berubah menjadi lebih baik ketika menuliskan pemberitaan.

    ReplyDelete
  22. berarti sekarang kalo ada berita yang nggak ramah anak, kita bisa ngelapor ya maaaas.. Alhamdulillah deh kalo pemberitaan TV khususnya jadi lebih ramah anak yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi kak. Iya nanti bisa dilaporkan ke dewan pers.

      Delete
  23. Sebagai mantan Duta Anak di Kongres Anak Indonesia tahun 2010 saya sangat mendukung nih gerakan tayangan berita yang ramah anak

    ReplyDelete
  24. Masih banyaknya tayangan yang merugikan dan mengekaploitasi anak harusnya juga bisa dilaporkan ya..

    ReplyDelete
  25. Setuju banget, identitas anak memang tidak boleh diungkap terang-terangan di media. Anak punya hak privasi yg tentunya harus dihormati

    ReplyDelete
  26. iya sih,,byk tayangan yg gak ramah anak,,,,bkn cmn di tipi tapi di semua media sih skg,,,jadi ortu jaman now emang agak byk peernya. Mau gak mau hrs lebih intens bersama anak

    ReplyDelete
  27. Setuju banget kak,, aku sebagai ibu dari 2 orang anak, was was banget, sama berita2 & informasi sekarang yang ga ramah anak. Apalagi dunia digital sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, sedih melihat konten-konte di media sosial bersiliweran konten yang merenggut hak-hak anak dan perempuan ya kak. Semoga kedepannya lebih aware lagi ya kak

      Delete
  28. Bener banget kak... Sejak dari dini juga menumbuhkan rasa kehati-hatian terhadap anak dan perempuan ya. Karena masa depan anak hasil dari didikan orangtua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua orang bertanggungjawab untuk melindungi hak perempuan dan anak-anak Indonesia ya kak.

      Delete

Post a Comment

Popular Posts

TS.THE.LABEL Berhasil Mengguncang Panggung JFFF 2019 Lewat Kolaborasinya Dengan THE SHONET

Hi Fashion People!     Siapa sih, yang nggak kenal dengan desainer Indonesia yang kece satu ini? Ya, Tities Sapoetra ! Desainer muda berbakat ini sudah beberapa kali mengeluarkan karyanya di berbagai event fashion week di Jakarta.  Bahkan beberapa karyanya juga pernah sampai di luar negeri, lho! Nah, kali ini Tities Sapoetra kembali hadir di panggung Jakarta Fashion and Food Festival 2019 (JFFF). Setalah beberapa kali absen di panggung JFFF, ujar pria yang berlesung pipi ini.  Tities Sapoetra yang berhasil saya wawancarai saat press conference di Hotel Harris Kelapa Gading beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa koleksi dari second line- yang bernama TS.THE.LABEL , kali ini hadir dengan tema  Maze (labirin) "Back At Rules".   Apa sih maksudnya? Ceritanya berawal ketika ia sedang berlibur di Kota Malang, Jawa Timur. Ia menemukan sebuah tempat labirin di taman Coban Rando. Lalu, terinspirasilah untuk mengakat desain labirin yang ada di taman itu untuk menjad

Karya Luar Biasa Mahija Lewat Dewi Fashion Knights Tutup Gelaran JFW 2024

 Hi Fashion People !  Jenama aksesori asal Yogyakarta Mahija menutup gelaran Jakarta Fashion Week 2024. Pagelaran ini sebagai bagian dari rangkaian pertunjukan Dewi Fashion Knights. Sang desainer Galuh Anindita seolah ingin menyampaikan bahwa selalu ada harap dan terang dalam setiap keterpurukan dan kegelapan.  Dewi Fashion Knights adalah sebuah perayaan dan salah satu bentuk dukungan Majalah Dewi terhadap fashion Indonesia. Perayaan ini sebagai wujud dan dedikasi Majalah Dewi sebagai majalah fashion dan lifestyle tertua di Indonesia. Majalah Dewi memiliki pengalaman panjang dalam mengamati dan menjadi bagian dari perkembagan fashion nasional.  Dewi Fashion Knights (DFK) selalu menjadi mata acara yang ditunggu-tunggu pecinta fashion di Jakarta Fashion Week. Sama dengan halnya dengan tahun lalu, tahun ini Dewi Fashion Knights hadir dalam dua lini, yaitu ready to wear (Jan Sober, Rama Dauhan, Byo) dan adibusana (Mahija dan Hian Tjen).  Sebagai pentup rangkaian pagelaran Jakarta Fas

Maudy Ayunda Bersama From This Island Ajak Perempuan Merawat Diri

Hi Fashion People !  Baru-baru ini jenama produk perawatan kulit lokal From This Island mengajak perempuan merawat diri serta memahami pentingnya detoksifikasi dalam upaya membangun kembali pondasi kesehatan kulit dalam tubuh.  Melalui program 14D Skin + Body Reset Challenge ini memberikan tantangan harian selama 14 hari yang dapat membantu membangun kembali pondasi kulit dan tubuh sehat. Agar kulit bisa terawat dan seimbang, pengguna dianjurkan untuk menggunakan kombinasi produk perawatan dengan urutan tertentu.  Berdasarkan siaran pers perusahaan yang dibagikan bahwa program itu juga mengajak para pengguna untuk menggunakan secara berkala produk Sugarcane AHA Exfoliating Solution Toner yang mengandung campuran Glycolic & Lactic Acid, Sugarcane, Cucumber, Aloe Vera, dan Hyaluronic Acid Trio. Produk yang berbahan dasar tebu, yang disebut dapat membantu mencegah penuaan dini, menyamarkan noda hitam pada kulit, serta merangsang regenerasi kulit. "Melalui uji coba dan penelitian