Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Gandeng Komunitas Pers dan Blogger untuk Kampanyekan Berita Ramah Anak
Hi Fashion People,
Belakangan ini marak sekali pemberitaan mengenai anak dibawah umur di tanah air yang seringkali menjadi korban dan obyek eksploitasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Mereka secara terang-terangan mengungkap identitas anak dibawah umur mulai dari wajah, inisial, nama, alamat, nama orang tua kandung, dan sekolah secara sengaja maupun tidak sengaja, sehingga anak tidak terlindungi hak privasinya secara baik.
Tidak hanya itu saja, bahasa pemberitaan terkait anak terkadang menggunakan bahasa yang kasar bahkan vulgar. Media penyiaran pun juga kerap menampilkan sosok anak yang disamarkan wajahnya dengan menggunakan topeng atau diburamkan wajahnya namun masih bisa dikenali ciri-cirinya.
Kita tahu bahwa anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki harkat dan martabat sebagaimana manusia seutuhnya, karena itu ia berhak mendapatkan perlindungan. Selain itu anak merupakan generasi penerus bangsa yang wajib dilindungi dari berbagai pemberitaan negatif baik di media online maupun media cetak, agar ia dapat tumbuh dengan wajar, hidup dalam lingkungan yang kondusif, dan dapat berkembang dengan normal secara jasmani maupun rohani.
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyebutkan bahwa perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong komunitas pers, para penggiat media sosial dan blogger untuk menghasilkan berita atau konten yang bernuansa positif, berempati dan bertujuan melindungi hak privasi, harkat dan martabat si anak.
Selain itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) juga mengajak semua masyarakat Indonesia untuk ikut berperan aktif dalam menyuarakan #BeritaRamahAnak pada setiap berita atau konten yang beredar di media online maupun media cetak.
Baca juga :
Terakhir, dengan adanya layanan dari Dewan Pers (dewanpers.or.id) kini semua orang dapat berpartisipasi dan melaporkan jika ada media cetak atau media online yang secara terang-terangan memuat identitas anak. Karena anak-anak sejatinya perlu kita lindungi dan mereka layak didengar pendapatnya dan dihormati ranah privasinya.
(Yopi Saputra/ Images : Doc. Pinterest)
Yuk mulai laporkan berita2 yang memang tidak ramah anak. Pantau berita nya mulai dari kita yah Mas Yop ;)
ReplyDeleteIya mas adhe . Ini harus jadi PR kita bersama juga ya dalam memberitakan atau membuat konten mengenai anak.
DeleteYa allah bener nih,tapi kadang orangbdewasa suka gak sadar yah main posting2 gitu,ternyata sudah ada pasal yang mengatur tentang ini ya. Makasih kak infonya,bakalan l3bih hati2 lagi nih posting2 yang berhubungan sama anaak ponakanku.
ReplyDeleteIya kak. Jangan sampai ya kita mem-posting foto-foto anak-anak siapa pun ya kasihan mereka punya masa depan.
DeleteWahh ini bermanfaat banget. Setuju sih, jangan sampai pemberitaan anak nanti nya berdampak buruk ke tumbuh kembangnya.
ReplyDeleteSemoga kita nggak berbuat seperti ya kak. Kita harus mulai melindungi hak-hak anak ya.
DeleteDan kadang ironinya pelakunya adalah ibunya sendiri yah yang nggak sengaja mempublikasi data privasi anak. Semoga sih banyak yang lebih aware lagi bahwa anak-anak juga butuh privasi. 😰
ReplyDeleteSedih ya mas Dede. Ini harus jadi tanggung jawab kita semua yes.
DeletePenting banget emang nih k untuk gencar dikampanyekan dimana-mana, karena anak-anak emang sasaran banget untuk dijadikan obyek eksploitasi dan kekerasan.
ReplyDeleteIya, kak. Mohon disebarluaskan berita ini ya kak.
DeleteKadang kalau anakku cerita soal curhatan temennya ke dia aku suka elus dada sendiri. Ada org tua yg suka melakukan KDRT verbal dgn suka under estimate apapun yg dilakukan anaknya.
ReplyDeleteAku cuma bisa bilang, gimanapun anak tetep yg membentuk mereka akan jadi apa ya org tuanya. Semoga ga ada lagi deh perlakuan ga nyaman buat anak even itu dilakukan oleh circle terdekatnya
Iya sedih banget ya kak. Aku sendiri saja nggak kuat jika mengalami keluarga yang KDRT. Hal-hal yang kayak gini butuh masukan dan perlindungan para psikolog/psikiater ya kak.
DeleteSedih banget ya, terkadang memang pemberitaan tentang anak kurang memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak. Terlalu detail hingga mengabaikan bahwa anak terekspose berlebihan
ReplyDeleteSemoga makin ke sini, kesadaran akan pentingnya melindungi anak dari kekerasan verbal dan non verbal semakin meningkat ya
Iya kak. Ini harus tetap beritakan terus-terusan yes. Mengingat manusia itu sering lupa terus. Semoga kira sudah tidak mengunggah foto-foto anak ya kak. Apalagi anak yang mengalami kekerasan.
Deletesaya baru tahu ka Yopi ternyata ada UU yang melindungi khusus tentang privasi anak ya, jadi lebih hati-hati sekarang kalau upload-upload foto anak-anak atau keponakan gitu. terima kasih sharingnya Ka Yop ini bener2 useful banget buat aku yang masih awam dengan UU perlindungan anak-anak
ReplyDeleteSama-sama kak. Kita saling menjaga ya kak.
DeleteBetapa berharganya seorang anak sampai dilindungi dan ada undang-undangnya ya...yuk jaga anak kita dari kekerasan apapun...
ReplyDeleteYa karena dalam Undang-Undang bahwa anak adalah aset negara yang wajib dilindungi.
Deleteterima kasih ka infonya, iya ya kadang suka nggak sadar, mulai sekarang dan seterusnya wajib banget nih untuk lebih memperhatikan hal ini
ReplyDeleteSama-sama kak demia. Semoga berita ini sampai ke semua orang ya kak
DeleteSedih pastinya mendengar atau mendapat berita ttng masih adanya korban anak2, padahal anak2 adalah harapan masa depan. Semoga kita semua bisa lebih hati2 lagi buat memposting foto atau kegiatan anak2 di media sosial.
ReplyDeleteIya, kak amin. Kita saling support ya kak dan mulai peduli dengan postingan kita minimal yes.
DeleteNah ini, penting bagi siapapun untuk tahu dan memahami tentang perlindungan anak.
ReplyDeleteIya, berita yang tidak ramah anak ini jadi PR bagi kita sebagai orang dewasa, untuk lebih aware dan peduli lagi pada segala pemberitaan yang bisa merugikan anak-anak. Makanya, kita harus berani untuk melaporkan jika menemukan berita yang tidak ramah anak, karena dampaknya bisa bahaya untuk masa depan mereka nantinya.
ReplyDeleteKadang sedih, privasi anak sebagai korban sering terekspos seperti nama bahkan foto. Semoga dengan masyarakat dan media makin aware akan kesehatan mental anak dan UU perlindungan anak
ReplyDeleteAnak itu sebenarnya sama kayak kita orang dewasa, punya hak juga untuk dijaga nama baiknya. Sayang seringkali hak2 itu dilanggar. Ah masih anak2 aja kok, gitu sering terdengar. Padahal saat mereka gede dan menemukan cerita dirinya di internet, gimana coba
ReplyDeleteIya nih banyak berita yang kurang bagus ya untuk anak-anak dan uni bener-bener jadi PR juga buat aku sih bagaimana terus mendampingi mereka terutama kalau lagi megang gadget.
ReplyDeleteIni jadi pengingat kita juga nih sebagai konten kreator bahwa dalam penyampaian yang memang dikhususkan untuk anak, sebisa mungkin yang ramah anak baik penayangan maupun bahasanya
ReplyDeletePenting banget memang yaa selalu memantau dan juga menegur media yang bandel, aku paling kesel tuh jurnalis yang gak mengindahkan kode etik kaya gitu, apalagi mengekspos anak-anak hanya demi rating
ReplyDeletePenting banget menjaga identitas anak. Tapi sering banget saya melihat identitas anak dipajang dibanner sekolah dengan muatan prestasinya. Kalau kayak gitu gimana Mas? Dicantumin lengkap pula! Nama dan kelasnya
ReplyDeleteKita sebagai orang yanga ktif di media sosial juga penting mengetahui tentang ini...Banyak hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebelum mengunggah konten tentang anak ya...
ReplyDeleteIya sih, selama ini masih banyak yang asal tayang tentang kasus anak-anak yang bermasalah di ranah hukum dengan mencantumkan identitasnya. Duuuh... semoga yang ga bener gini lama-lama berubah menjadi lebih baik ketika menuliskan pemberitaan.
ReplyDeleteberarti sekarang kalo ada berita yang nggak ramah anak, kita bisa ngelapor ya maaaas.. Alhamdulillah deh kalo pemberitaan TV khususnya jadi lebih ramah anak yaaa
ReplyDeleteHi kak. Iya nanti bisa dilaporkan ke dewan pers.
DeleteSebagai mantan Duta Anak di Kongres Anak Indonesia tahun 2010 saya sangat mendukung nih gerakan tayangan berita yang ramah anak
ReplyDeleteMasih banyaknya tayangan yang merugikan dan mengekaploitasi anak harusnya juga bisa dilaporkan ya..
ReplyDeleteSetuju banget, identitas anak memang tidak boleh diungkap terang-terangan di media. Anak punya hak privasi yg tentunya harus dihormati
ReplyDeleteiya sih,,byk tayangan yg gak ramah anak,,,,bkn cmn di tipi tapi di semua media sih skg,,,jadi ortu jaman now emang agak byk peernya. Mau gak mau hrs lebih intens bersama anak
ReplyDeleteSetuju banget kak,, aku sebagai ibu dari 2 orang anak, was was banget, sama berita2 & informasi sekarang yang ga ramah anak. Apalagi dunia digital sekarang.
ReplyDeleteIya kak, sedih melihat konten-konte di media sosial bersiliweran konten yang merenggut hak-hak anak dan perempuan ya kak. Semoga kedepannya lebih aware lagi ya kak
DeleteBener banget kak... Sejak dari dini juga menumbuhkan rasa kehati-hatian terhadap anak dan perempuan ya. Karena masa depan anak hasil dari didikan orangtua.
ReplyDeleteSemua orang bertanggungjawab untuk melindungi hak perempuan dan anak-anak Indonesia ya kak.
Delete